
Demo di Pati (13/8) digelar Aliansi Masyarakat Pati Bersatu karena Satpol PP menyita donasi aksi tolak kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen.
RADAR69.ID – Jakarta, Kelompok yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggeruduk kantor Satpol PP Pati setelah petugas menyita uang donasi untuk aksi penolakan kenaikan PBB.
Baca Juga: Tsunami Terjang Jepang Usai Gempa Rusia, Pemerintah Siaga Penuh!
Massa Geruduk Kantor Satpol PP
Warga mulai berdatangan usai donasi yang dikumpulkan di sekitar Alun-alun Pati disita Satpol PP siang tadi. Kerumunan yang makin padat kemudian bergerak menuju kantor Satpol PP sejauh 500 meter dari alun-alun.
Sesampainya di lokasi, sejumlah demonstran kembali bersitegang dengan petugas Satpol PP dan aparat kepolisian yang berjaga. Ketegangan sempat memuncak dengan aksi saling dorong hingga lemparan botol. Situasi memanas ini berlangsung alot selama berjam-jam.
Sebelumnya diberitakan, penertiban posko Aliansi Masyarakat Pati Bersatu di kawasan alun-alun oleh petugas Satpol PP berujung ricuh. Kelompok warga menolak dibubarkan dan tetap bertahan untuk menggalang donasi sebagai bentuk persiapan aksi menolak kenaikan pajak PBB-PP yang disebut mencapai 250 persen.
Petugas akhirnya membawa hasil donasi yang telah dikumpulkan. Namun, sejumlah peserta aksi naik ke atas truk Satpol PP karena geram. Mereka bahkan sempat menurunkan kembali minuman hasil donasi dan melemparkan kardus ke jalan.
Donasi Dikembalikan Setelah Perdebatan Panjang
Usai perdebatan panjang, petugas Satpol PP akhirnya mengembalikan donasi yang sempat disita. Para demonstran lalu meminta agar barang-barang donasi dinaikkan kembali ke atas mobil. Setelah itu, mereka bergerak kembali ke posko di sekitar Alun-alun Pati.
Koordinator aksi, Husein, menyebut selama empat hari terakhir mereka membuka posko donasi di area alun-alun. “Kami mendapat banyak bantuan dari warga, mulai dari air mineral sampai telur busuk,” ujarnya.
Donasi tersebut direncanakan akan digunakan untuk aksi protes menolak kenaikan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) yang disebut-sebut naik hingga 250 persen.
“Saya sudah empat hari galang donasi malah mau disita kan nggak pas ya. Ini murni dari rakyat bukan ada tunggangan politik,” jelasnya.
Aksi Berlanjut, Warga Tegaskan Murni Suara Rakyat
Menurut Husein, petugas Satpol PP sempat membawa hasil donasi yang dikumpulkan massa ke kantor. Tindakan itu kemudian memicu reaksi warga. Kerumunan pun mendatangi kantor Satpol PP Pati sebagai bentuk protes. Ia menyebut massa yang hadir datang secara spontan sebagai wujud solidaritas.
“Ini spontan warga pada ke sini. Karena tadi sempat tidak mau mengembalikan. Kita lawan terus ibaratnya untuk rakyat bukan pribadi,” jelasnya.
Ia menilai tindakan petugas justru makin membakar semangat warga. Ia pun yakin jumlah massa akan semakin banyak dalam aksi penolakan kenaikan PBB-P2 pada 13 Agustus 2025 mendatang.
“Ini tambah semangat. Ini tambah banyak dukungan dari masyarakat. Kalau kita untuk rakyat. Masyarakat sudah buka hati untuk aksi besok 13 Agustus 2025,” ungkap dia.
Salah satu warga yang menunjukkan solidaritas, Anang, mengaku simpati terhadap massa. Ia menyatakan dukungan penuh untuk ikut aksi menolak kenaikan PBB sebesar 250 persen.
“Ini terpaksa yang dulu mendukung kita ajak turun ke lapangan untuk menolak kenaikan PBB yang capai 250 persen,” jelasnya.
“Jangan mendengarkan orang-orang yang berkepentingan dan akhirnya menjatuhkan Anda sendiri. Dengarkan rakyat banyak,” dia melanjutkan.