
RADAR69.ID – Jakarta, Wahana pasar malam Ketapang ambruk di halaman Kantor Camat Air Upas, Kalimantan Barat, pada Sabtu (18/10/2025) malam. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, ketika wahana Rainbow Slide dipadati anak-anak dan orang dewasa yang ingin bermain di malam pembukaan pasar malam “Indonesia Night Market”.
Dalam insiden tersebut, enam orang menjadi korban—lima anak-anak dan satu orang dewasa yang merupakan kru wahana. Beberapa anak mengalami luka di bagian kepala, mata, dan hidung, bahkan ada yang mengalami luka dalam di kepala belakang. Sementara kru pasar malam mengalami patah kaki setelah tertimpa besi penyangga wahana yang roboh.
Baca Juga: Pekerja Bangunan di Bogor Tewas Tertimpa Tembok Penahan
Polisi Selidiki Penyebab Wahana Pasar Malam Ketapang Ambruk
Kapolsek Marau, Iptu Martin Nababan, membenarkan adanya enam korban dalam insiden wahana pasar malam Ketapang ambruk tersebut. “Total ada enam korban. Lima anak-anak dan satu dewasa. Termasuk kru atau operator wahana,” ujarnya.
Para korban sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan medis. Beberapa di antaranya yang mengalami luka serius dirujuk ke RSUD Agoesdjam Ketapang. Polisi kini tengah menyelidiki penyebab pasti kejadian ini. “Masih kami lakukan penyelidikan lebih dalam,” tegas Martin.
Polres Ketapang melalui Polsek Marau telah mengamankan lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Pihak kepolisian juga memanggil penanggung jawab wahana serta saksi-saksi yang berada di lokasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Penanggung Jawab Wahana Pasar Malam Ketapang Dimintai Keterangan
Kasi Humas Polres Ketapang, Iptu Niptah Alimudin, menyampaikan bahwa langkah awal yang dilakukan polisi adalah mengamankan lokasi dan menutup sementara seluruh aktivitas wahana. “Dengan adanya kejadian tersebut, permainan wahana di pasar malam tersebut sementara ditutup karena dalam rangka olah TKP serta adanya kerusakan sarana permainan,” jelasnya.
Ia menegaskan, proses penyelidikan masih berjalan untuk mengetahui penyebab wahana pasar malam Ketapang ambruk tersebut. Polisi juga berencana memanggil pemilik dan operator wahana untuk dimintai keterangan resmi.
Kronologi Detik-Detik Wahana Pasar Malam Ketapang Ambruk
Menurut keterangan warga, sebelum ambruk, wahana Rainbow Slide tampak penuh oleh pengunjung, terutama anak-anak yang antre untuk bermain. Tak lama kemudian, struktur bagian tengah wahana tiba-tiba roboh diikuti runtuhnya bagian lain. Beberapa pengunjung yang berada di atas wahana terjatuh dan tertimpa material besi berwarna-warni.
Kepala Desa Air Upas, Agus Purwanto, mengatakan insiden wahana pasar malam Ketapang ambruk terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. “Ada empat korban, dua mengalami patah tulang dan dua lainnya luka-luka. Seluruh korban sempat dirawat di Puskesmas Air Upas, kemudian dirujuk ke rumah sakit di Ketapang,” ujarnya.
Agus menambahkan, satu korban merupakan kru wahana yang ikut terjatuh dan mengalami patah tulang. Ia juga menyebutkan bahwa pasar malam tersebut baru resmi dibuka pada malam kejadian. “Kami sudah berkoordinasi dengan penanggung jawab kegiatan. Mereka siap menanggung seluruh biaya pengobatan korban,” ucapnya.
Penanggung Jawab Siap Bertanggung Jawab
Penanggung jawab kegiatan “Indonesia Night Market”, Akbari Alexander, menyatakan pihaknya siap bertanggung jawab penuh atas insiden wahana pasar malam Ketapang ambruk tersebut.
“Begitu kejadian, kami langsung mengevakuasi korban dan membawa mereka ke fasilitas kesehatan terdekat. Sebagian sudah dirujuk ke rumah sakit di Kota Ketapang,” ujarnya.
Akbari menjelaskan, dari laporan kru di lapangan, wahana ambruk karena kelebihan beban. “Wahana itu sebenarnya diperuntukkan bagi anak-anak, maksimal lima orang sekali main. Namun tadi ada orang tua yang ikut naik, bahkan beberapa pengunjung menaiki tangga atas untuk mengambil foto. Akibatnya, penyangga tidak kuat menahan beban,” katanya.
Ia menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap wahana baru itu sangat tinggi, sehingga kru kewalahan mengatur antrean. “Karena ini pertama kali ada di sini, pengunjung sangat ramai. Kru kami sudah memberi imbauan, tapi situasi sulit dikendalikan,” lanjutnya.
Menurut Akbari, sebelum dibuka, pihaknya telah melakukan pengecekan dan uji coba wahana selama tiga hari, serta telah mengurus seluruh perizinan kegiatan melalui pemerintah desa.