RADAR69.ID – Jakarta, Kasus mandor proyek tewas di Gianyar, Bali, mengejutkan warga Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring. Korban bernama I Wayan Sedhana (54) ditemukan tak bernyawa di kawasan Subak Tenggaling dengan kondisi mengenaskan, tubuhnya penuh luka memar dan luka gorok di leher.
Baca Juga: Viral! Mobil Boks Ditinggal di Depok, Diduga Hasil Curian
Kronologi Penemuan Mandor Proyek Tewas di Gianyar
Jasad korban pertama kali ditemukan pada Sabtu (25/10/2025) di saluran irigasi Subak Tenggaling, Desa Pejeng. Saat ditemukan, tubuh korban sudah mulai membusuk. Proses autopsi kemudian dilakukan dua hari setelahnya di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.
Warga sekitar mengaku terkejut, mengingat lokasi kejadian berada di area yang cukup ramai.
“Kalau saja korban sempat berteriak minta tolong, pasti ada yang tahu. Tapi ini sampai mayatnya membusuk tidak ada yang tahu,” ujar salah satu warga di lokasi.
Area kejadian diketahui berada di dekat warung dan tempat nongkrong karyawan pariwisata, bahkan terdapat proyek vila besar yang masih aktif tak jauh dari sana. Polisi menduga pembunuhan dilakukan secara terencana dan melibatkan lebih dari satu pelaku.
Hasil Autopsi dan Penemuan Forensik
Dokter Forensik RSUP Prof Ngoerah, Ida Bagus Putu Alit, mengungkapkan terdapat 16 luka di tubuh korban yang sebagian besar berada di area wajah dan leher.
“Dilihat dari pola-pola (bekas) lukanya, kami juga menemukan luka yang sesuai dengan yang dipegang. Itu mengindikasikan bahwa pelakunya lebih dari satu orang,” ujarnya, Senin (27/10/2025).
Menurut hasil pemeriksaan, korban sempat dibekap sebelum dibunuh. “Di kepala itu ada 11 luka, di leher satu, dan di tempat lain ada empat,” jelas Alit. Luka di sekitar mulut dan hidung menunjukkan adanya pembekapan, meski bukan penyebab kematian.
Luka paling fatal terdapat di leher yang menyebabkan putusnya saluran napas bagian atas dan pembuluh darah besar. “Orang itu akan meninggal kalau darah yang keluar melebihi sepertiga dari total darah tubuh. Waktu kematiannya kira-kira 10 sampai 15 menit setelah luka itu dibuat,” tambahnya.
Dugaan sementara, luka di leher korban dibuat menggunakan gergaji, sebab alat tersebut ditemukan di dekat tubuh korban. “Dari gambaran kontur luka memang sesuai dengan gergaji karena itu dilakukan dua kali irisan gerakan,” ungkap Alit.
Polisi Masih Selidiki Motif

Kasi Humas Polres Gianyar, Ipda Gusti Ngurah Suardita, membenarkan penemuan jenazah tersebut. Ia menyebut tim Satreskrim Polres Gianyar masih bekerja di lapangan untuk mengungkap motif pembunuhan.
“Sampai saat ini tim satreskrim masih bekerja di lapangan melaksanakan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan petunjuk. Nanti bila ada, kami informasikan kembali,” katanya.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi yang diduga mengetahui aktivitas proyek yang dikerjakan korban. Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi mengenai siapa pelaku dan apa motif di balik pembunuhan sadis ini.
Kasus tewasnya mandor proyek di Gianyar kini menjadi perhatian publik. Aparat kepolisian berkomitmen mengusut tuntas peristiwa ini hingga pelaku berhasil ditangkap dan motifnya terungkap.
