RADAR69.ID – Jakarta, Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, NTT masih berada pada tingkat sangat tinggi. Badan Geologi menyatakan bahwa pemantauan visual, kegempaan, dan deformasi menunjukkan kondisi yang belum stabil, sehingga Gunung Lewotobi Laki-Laki tetap berada pada Level IV atau Awas.
Baca Juga: Menggemparkan! Korban Banjir Sumatera Tembus 604 Jiwa, BNPB Umumkan Data Terbaru
Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Bergemuruh, Data Kegempaan Tinggi
Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menjelaskan bahwa kondisi Gunung Lewotobi hingga 1 Desember 2025 masih menunjukkan suplai magma aktif.
“Berdasarkan analisis visual dan instrumental tersebut, tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih ditetapkan pada Level IV (AWAS),” ujarnya.
Pemantauan visual memperlihatkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal setinggi 50–200 meter. Cuaca bervariasi dari cerah hingga hujan, dengan angin lemah yang berubah arah ke beberapa titik.
Rekaman gempa 30 November–1 Desember 2025 menunjukkan:
- 33 gempa tremor non-harmonik
- 6 gempa low frequency
- 9 gempa vulkanik dalam
- 1 gempa tektonik lokal
- 7 gempa tektonik jauh
Jumlah tersebut menandakan adanya pergerakan magma menuju permukaan.
Potensi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Masih Ada
Berdasarkan pengamatan langsung, erupsi belum terjadi kembali sejak letusan terakhir pada 18 Oktober 2025. Namun, pergerakan magma masih sangat aktif.
Lana Saria menegaskan bahwa pada saat gunung terlihat jelas, hembusan asap tebal dari kawah dan rekahan barat laut masih tampak kuat.
Data deformasi juga menunjukkan:
- Tiltmeter: terjadi akumulasi tekanan pada sumbu X
- GNSS: fluktuasi komponen vertikal selama sepekan terakhir
Kedua indikator ini memperkuat potensi erupsi lanjutan.
Imbauan Keamanan bagi Warga Sekitar
Badan Geologi meminta masyarakat, pendaki, dan wisatawan tetap menjauh dari Gunung Lewotobi dalam radius:
- 6 km dari pusat erupsi, serta
- 7 km sektoral ke arah barat laut–timur laut
Selain itu:
- Warga diminta tidak mempercayai informasi tanpa sumber jelas
- Masyarakat di sekitar lereng diminta mewaspadai banjir lahar jika hujan lebat, terutama di DAS Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, dan Nurabelen
- Warga yang terdampak hujan abu disarankan menggunakan masker
Abu vulkanik dari Gunung Lewotobi berpotensi mengganggu penerbangan apabila arah sebarannya menuju jalur bandara.
Sistem Peringatan Dini Diresmikan
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo meresmikan sistem peringatan dini (EWS) di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang. Sistem ini menjadi bagian dari mitigasi bencana di sekitar area rawan erupsi Gunung Lewotobi.
Menurut Dedi:
“Alat ini adalah bagian dari infrastruktur keamanan nasional dalam mitigasi bencana.”
Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, menyebut keberadaan sistem ini sangat membantu warga yang mayoritas bekerja di sektor pertanian di radius rawan erupsi.
