RADAR69.ID – Jakarta, Banjir parah di Kemang Jakarta Selatan membuat aktivitas warga lumpuh total. Air setinggi hampir satu meter merendam Jalan Kemang Raya hingga menyebabkan kemacetan panjang dan menghambat pergerakan warga serta pedagang. Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Kamis sore (30/10/2025) membuat air dari Kali Krukut meluap ke permukiman dan jalanan sekitar.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Komarudin mengatakan, banjir menutup akses utama di Jalan Kemang Raya dan sebagian kawasan Bangka. “Karena Kemang Raya itu banjir satu meter tampaknya sampai ke Kemang Raya termasuk terdampak ke Bangka tapi Bangka sudah terurai, kita tutup jalannya sementara waktu,” ujarnya.
Akibat banjir tersebut, arus lalu lintas dari arah Pangeran Antasari menuju Kemang Raya dialihkan. Jalanan penuh genangan, kendaraan terpaksa berhenti, dan kemacetan terjadi hingga malam hari.
Cerita Warga Saat Banjir Parah di Kemang
Banjir yang terjadi pada Kamis sore menyebabkan sejumlah warga kesulitan beraktivitas. Wahyu, seorang pedagang yang berjualan di sekitar Jalan Kemang Raya, mengaku harus berjuang keras mendorong gerobaknya saat air mulai naik dan kemacetan terjadi.
“Lumpuh udah tuh dari jam 16.00-17.00 WIB,” katanya. Wahyu menuturkan, dirinya sempat menunggu hingga malam agar lalu lintas lebih lengang. Namun karena tak kunjung reda, ia memutuskan pulang dengan mendorong gerobak pelan-pelan di pinggir jalan. “Saya aja maksain jam 9 pelan-pelan lewat pinggir, sampai rumah jam 10, padahal deket di situ ngontrak,” ujarnya.
Menurut Wahyu, perjalanan yang biasanya hanya 20 menit kini memakan waktu satu jam karena banjir parah di Kemang membuat jalan licin dan penuh lumpur. Ia juga mengaku pegal-pegal akibat harus mendorong gerobak melintasi jalan tergenang air.
Pengendara Terjebak Banjir Parah di Kemang
Idan, seorang juru parkir di kawasan tersebut, juga menceritakan kondisi lalu lintas yang sempat kacau. “(Parkiran) penuh, cuma kan nggak kita mintain, karena pada kejebak macet, jadi ngetem dulu di pinggiran,” ujarnya.
Ia mengatakan, terdapat dua titik banjir besar di kawasan itu — satu di pertigaan menuju Jalan Kemang Selatan VII, dan satu lagi di depan gerai Kem Chicks. Kedua titik tersebut menjadi penyebab utama lumpuhnya arus lalu lintas. “Bisa tetep balik, sekitar jam 12-an. Iya basah, kan hampir sepinggang banjirnya, lumayan celana pada basah,” imbuhnya.
Banjir yang cukup tinggi itu membuat banyak pengendara memilih menepi dan menunggu air surut. Sejumlah petugas kepolisian turut membantu mengatur arus kendaraan agar tidak menambah kemacetan.
Penyebab dan Penanganan Banjir di Kemang
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap bahwa penyebab utama banjir parah di Kemang adalah tanggul retak di sekitar kawasan Kemang Village. Kondisi ini menyebabkan air Kali Krukut meluap dan merendam sejumlah titik. “Memang ada patahan, ada tanggul yang dimiliki oleh Kemang Village yang retak dan kemudian bocor sehingga menyebabkan air Kali Krukut meluap,” jelasnya di Balai Kota Jakarta.
Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan segera memperbaiki tanggul jebol tersebut. Selain itu, normalisasi Kali Krukut dan Sungai Ciliwung juga akan dilanjutkan untuk mencegah kejadian serupa. “Kalau tidak, sampai kapan pun yang namanya di daerah Kem Chiks itu, sudah hampir 5–6 tahun ini selalu terulang hal seperti itu, maka itu harus ditangani dari hulunya,” tambahnya.
Sementara itu, petugas dari Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan bekerja sepanjang malam. Mereka menurunkan pompa mobile dan mempercepat proses penyedotan air. Sekitar pukul 01.30 WIB dini hari, air mulai surut. Sejak pagi, kendaraan sudah kembali bisa melintas di Jalan Kemang Raya tanpa hambatan berarti.
Dampak yang Meluas ke Sejumlah RT
Selain kawasan utama Jalan Kemang Raya, banjir parah di Kemang juga berdampak pada permukiman sekitar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan ada 27 RT yang terendam dengan ketinggian air mencapai 30 hingga 110 sentimeter.
Wilayah yang terdampak antara lain:
- Kelurahan Cilandak Barat: 1 RT, ketinggian air 80 cm.
- Kelurahan Bangka: 1 RT, ketinggian air 110 cm.
- Kelurahan Petogogan: 25 RT, ketinggian air 30 cm.
Penyebab utama banjir di wilayah tersebut adalah curah hujan tinggi dan luapan Kali Krukut serta Kali Mampang. BPBD mengerahkan personel bersama Dinas SDA, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk memantau, menyedot air, serta memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik.
Kondisi Terkini
Setelah penanganan intensif, kondisi mulai berangsur normal pada Sabtu (1/11/2025). Air di Kali Krukut kini mengalir deras, tetapi sudah berada di bawah jembatan. Petugas masih bekerja membersihkan sisa sampah yang menjadi penyebab penyumbatan.
Kawasan Jalan Kemang Raya kini dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Meski genangan air telah surut, pemerintah serta warga tetap diimbau waspada terhadap potensi banjir susulan. Curah hujan di Jakarta masih cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Peristiwa banjir ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak. Pemerintah dan masyarakat perlu menjaga kebersihan saluran air. Selain itu, infrastruktur tanggul di wilayah rawan banjir harus diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang.
