RADAR69.ID – Jakarta, BNPB merilis pembaruan kondisi terkini banjir longsor Sumut, mencatat 166 korban meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi di berbagai kabupaten terdampak. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan perubahan jumlah pengungsi serta kondisi akses wilayah yang masih terputus.
“Kemudian (jumlah) pengungsi ada perubahan,” ujar Suharyanto dalam konferensi pers.
Data pengungsi meliputi:
- Tapanuli Utara: 600 keluarga
- Tapanuli Tengah: ±1.100 KK di GOR Tapteng
- Tapanuli Selatan: 4.661 KK di 12 kecamatan
- Humbang Hasundutan: 1.712 jiwa
- Mandailing Natal: 1.378 jiwa di 8 titik pengungsian
Baca Juga: Tragedi Besar! Banjir Longsor di Sumut Lumpuhkan Banyak Wilayah
Akses Terputus: Banjir Longsor Sumut Lumpuhkan Mobilitas Warga
Suharyanto menyebut sejumlah jalur penting seperti rute Sibolga–Padang Sidempuan masih belum dapat dilalui karena banyaknya titik longsor.
“Untuk jalur transportasi Sibolga, Padang Sidempuan masih belum selesai, masih dalam pengerjaan,” katanya.
Wilayah Sibolga menjadi yang paling terisolasi. Jalur darat belum bisa dibuka, membuat distribusi bantuan hanya dapat dilakukan melalui udara dan laut.
“Sibolga sampai hari ketiga penanganan darurat ini belum bisa ditembus lewat darat… tentu saja logistik di Sibolga belum cukup,” ucap Suharyanto.
Ia menambahkan, pengiriman lewat laut mulai dilakukan setelah kapal bantuan tiba di Sumut.
Kerusakan Masif Terlihat dari Udara
Polda Sumatera Utara melakukan pantauan udara menggunakan helikopter untuk melihat dampak kerusakan. Ratusan rumah hancur, kawasan hutan tampak gundul, dan material longsor menimbun badan jalan di berbagai titik.
Tanah dari perbukitan menutup jalan utama hingga menyebabkan akses menuju Sibolga lumpuh total. Banjir bandang juga masih menggenangi rumah-rumah warga.
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan mengerahkan ribuan personel untuk membuka akses darat dan mendukung evakuasi.
“Kami sudah mengirimkan sekitar lima kompi ke wilayah Sibolga untuk membuka jalur dari wilayah Tapteng, Padang Sidempuan, Asahan,” ujarnya.
Polda Sumut juga menurunkan tim Intelkam dengan perangkat Starlink demi menjaga komunikasi di lokasi yang jaringan selulernya terputus.
Proses Evakuasi dan Pembukaan Jalur Terhambat Puluhan Titik Longsor
Titik longsor yang banyak, medan sempit, serta kendaraan terjebak di pinggir jalan membuat alat berat sulit bekerja bersamaan.
“Untuk jalur transportasi Sibolga-Padang Sidempuan… masih terputus dan masih dalam proses pengerjaan karena memang titik longsornya cukup banyak,” jelas Suharyanto.
Ia menyebut sebagian jalur sudah terbuka 30 kilometer, tetapi sisa rute masih panjang.
“Target kami 3 hari kalau melihat kondisi sekarang, ini bisa tembus,” tambahnya.
Untuk mempercepat pembukaan jalur, BNPB dan tim gabungan bekerja dari dua arah: Sibolga dan Tapanuli Tengah.
Satgas gabungan juga mengirim pasukan darat membawa logistik menggunakan ransel berisi air dan makanan untuk warga maupun pengendara yang terjebak.
Distribusi Bantuan Terbatas di Tengah Banjir Longsor Sumut
Suharyanto menegaskan bahwa Sibolga hanya dapat ditembus lewat udara dan laut.
“Sibolga ini karena ini terkesan terisolir… harus lewat laut dan lewat udara,” katanya.
Tapanuli Tengah kini sudah dapat dijangkau dari Bandara Pinangsori melalui jalur darat. Sementara jalur dari Tapanuli Utara ke Tapanuli Selatan hingga Madina masih dapat ditempuh melalui rute alternatif.
BNPB memperingatkan adanya antrean panjang kendaraan di beberapa titik longsor, memperlambat pembersihan.
“Yang bisa bekerja adalah hanya dua alat berat… sementara alat berat yang lainnya standby,” jelasnya.
Korban Terus Bertambah di Banyak Kabupaten
Polda Sumut juga merilis data tambahan:
- 147 korban meninggal
- 28.427 mengungsi
- 32 luka berat
- 722 luka ringan
- 174 orang masih dicari
Wilayah paling terdampak adalah Kabupaten Tapanuli Tengah, dengan 56 kejadian bencana dan 691 korban.
“Wilayah paling terdampak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah… termasuk 47 meninggal dunia dan 51 masih dalam pencarian,” kata Kombes Pol Ferry Walintukan.
Di Sibolga, tercatat 33 korban meninggal dunia dan 56 hilang.
Banjir Longsor Sumut Timbulkan Kerusakan Meluas di Banyak Wilayah
Hujan ekstrem sejak 24–25 November memicu banjir di Sibolga dan longsor di berbagai kecamatan. Aliran banjir menghantam rumah, menyeret kendaraan, dan membawa material kayu, lumpur, serta puing bangunan.
Sementara tanah longsor melanda sejumlah titik di Sibolga Utara, Sibolga Selatan, Sibolga Sambas, hingga Sibolga Kota.
Di Tapanuli Selatan, delapan warga meninggal dunia dan hampir 3.000 mengungsi dari 11 kecamatan terdampak.
Tapanuli Utara mencatat kerusakan rumah, jembatan putus, dan lebih dari 20 titik longsor yang menghambat akses menuju Tapanuli Tengah.
Tapanuli Tengah melaporkan 1.902 unit rumah terdampak banjir di 9 kecamatan, serta sejumlah fasilitas umum rusak.
Semua data tersebut bersifat sementara dan masih dapat berubah.
Fenomena Cuaca Ekstrem Pemicu Banjir Longsor Sumut
BMKG menjelaskan bahwa Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B menjadi pemicu utama hujan ekstrem di Sumut.
Bibit Siklon 95B menyebabkan pembentukan awan konvektif dan hujan lebat di Aceh hingga Sumut, sedangkan Siklon Tropis KOTO meningkatkan penarikan massa udara basah dan memperkuat curah hujan.
Dampaknya terlihat pada gelombang tinggi di sejumlah perairan, peningkatan angin kencang, serta curah hujan intens.
Pemerintah Imbau Warga Tetap Waspada
BNPB meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem lanjutan dan segera mengungsi bila hujan deras terjadi lebih dari satu jam, terutama di wilayah lereng, bantaran sungai, atau daerah rawan longsor.
Warga juga diimbau memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan petugas di lapangan.
Wali Kota Sibolga Ditemukan Selamat Usai Terjebak Bencana Banjir Longsor Sumut
Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Nazri Penarik yang sempat hilang kontak kini telah ditemukan dalam kondisi selamat. Suharyanto menyebut komunikasi sudah kembali tersambung.
“Kebetulan tadi sudah berkomunikasi dengan Pak Wali Kota Sibolga… kelihatannya capek, tapi mukanya seger,” ujar Suharyanto.
Akhmad Syukri sempat berjalan kaki empat hari setelah terjebak longsor di jalur Sibolga–Tarutung.
“Beliau ngomong ‘Saya jalan kaki Pak 4 hari’,” kata Suharyanto.
Jalan Nasional Terkunci: Pemerintah Daerah Kerja Cepat
Bupati Tapanuli Utara dan Bupati Tapteng menjelaskan jalur penghubung kedua wilayah masih tertutup longsor total. Puluhan titik longsor membuat alat berat sulit bergerak.
Bupati Taput Jonius Hutabarat mengatakan:
“Ada sekitar 20 titik longsor… sampai saat ini kami sedang berusaha untuk dapat menembusnya.”
Sementara di Tapanuli Selatan, tiga titik longsor di Kecamatan Angkola Barat menutup akses menuju Sibolga dan Tarutung.
