
Potongan jasad korban ditemukan secara terpisah, mulai dari Padang Pariaman hingga Kota Padang.
RADAR69.ID– Jakarta, Polisi menangkap pria berinisial SJ (25) terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi korban di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Potongan jasad korban ditemukan secara terpisah, mulai dari Padang Pariaman hingga Kota Padang. Mayat ditemukan dalam hitungan hari.
Polisi menyebut potongan tubuh diduga korban mutilasi ditemukan di Pariaman, sementara kepalanya ditemukan di Padang.
Kasus ini mulanya terungkap saat Selasa, (17/6), seorang nelayan menemukan sosok tubuh di tepi aliran sungai Batang Anai. Tak ada kepala, tangan, dan kaki pada sosok mayat itu.
“Mayat ini tidak ada kepala, tidak ada kedua tangan dan kaki, termasuk alat kelamin juga tidak ada,” kata Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, Kamis (19/6).
Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus, Erupsi Hingga 10.000 Meter!
SJ pelaku pembunuhan dan mutilasi di Padang Pariaman

“Alhamdulillah, pelaku sudah kita amankan. Masih dalam pemeriksaan intensif,” kata Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis (19/6/2025).
Faisol menyebut, tersangka berinisial SJ diamankan pada dini hari. Tersangka kini masih dalam proses pengembangan kasus, karena diduga ada korban lain yang telah dihabisinya.
“Pelaku mutilasi tiga hari terakhir menghebohkan. Tersangka dengan inisial SJ, kita amankan dini hari tadi,” katanya.
SJ kini dalam pemeriksaan intensif, berkaitan dengan motif dari aksi kejinya tersebut.
Potongan tubuh ditemukan di Padang Pariaman

Iptu Wadriadi menduga bahwa mayat itu adalah laki-laki jika dilihat dari posturnya.
Keesokan harinya, Rabu (18/6), potongan kaki ditemukan di Korong Talao Mundam, Nagari Ketaping, Padang Pariaman, atau berjarak sekitar 3 kilometer dari temuan pertama.
“Kalau mengacu pada penemuan potongan badan kemarin, ada indikasi ini bagian dari organ yang hilang,” ucap Iptu Wadriadi.
Kepala ditemukan di Padang
Beberapa jam kemudian, Rabu (18/6), bagian kepala dari mayat itu ditemukan di lokasi TPI Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Lokasi ini menjadi bagian dari aliran Sungai Batang Anai, tapi berjarak sekitar 6 kilometer dari lokasi pertama.
Alat kelamin hilang, autopsi dilakukan
Polisi masih berupaya mengungkap kasus penemuan beberapa potongan tubuh manusia pada Selasa (17/6) dan Rabu (18/6). Polisi masih menunggu autopsi terkait identitas dan jenis kelamin mayat itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman Iptu AA Regi menerangkan bahwa potongan tubuh manusia itu sudah dibawah ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar di Padang untuk autopsi dan identifikasi.
Proses autopsi dilakukan untuk mencari identitas dari korban, sekaligus untuk mengidentifikasi apakah potongan tubuh yang ditemukan itu milik dari satu orang yang sama.
Sementara itu, Wakil Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Padang dr Herlinda mengatakan bahwa tim forensik belum bisa memastikan jenis kelamin dari potongan tubuh tersebut.
Motif Pelaku Pembunuhan

“Korban yang dimutilasi adalah SA,” kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir, Kamis (19/6).
Potongan tubuh korban ditemukan dalam bentuk tidak utuh dan tersebar.
Masing-masing berbentuk tubuh tanpa kepala, tangan, dan kaki. Penemuan itu mengagetkan warga yang berada di kawasan Batang Anai Padang Pariaman hingga Kota Padang.
“Motif pelaku sakit hati karena ada pinjaman yang belum dibayarkan. Jadi korban pinjam uang ke pelaku sebesar Rp 3,5 juta. Itu belum dibayar lalu dilakukan penagihan. Karena tak dibayar, dibunuh,” jelasnya.
Setelah nyawa korban dihabisi, pelaku memutilasi korban menjadi 10 potongan.
“Hasil pengakuan pelaku sebanyak 10 potong. Leher, lengan dua, paha dua, betis dua. Baru ditemukan 4 potong.
Dalam kasus mutilasi ini, terungkap bahwa pelaku juga membunuh dua perempuan lainnya, yaitu Siska Oktavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24). Siska adalah pacar pelaku, sementara Adek teman Siska.
Jasad Siska dan Adek dikubur di dalam sumur tua di belakang rumah pelaku. Sebelumnya, mahasiswa ini telah dinyatakan hilang sejak Januari 2024.