RADAR69.ID – Jakarta, Militer melancarkan operasi anti scam Myanmar secara besar-besaran di kawasan Shwe Kokko, perbatasan Thailand–Myanmar, sejak Selasa (18/9) dan kembali diperluas pada pertengahan November. Operasi ini menyasar pusat aktivitas penipuan online yang diduga menampung ribuan pelaku dan korban perdagangan manusia. Dalam penggerebekan awal, sebanyak 346 warga negara asing ditangkap dan hampir 10.000 ponsel disita.
Baca Juga: Banjir Rob Kepulauan Seribu Meluas, Lima RT Terendam dan Warga Diminta Waspada!
Rangkaian Penggerebekan
Penggerebekan lanjutan pada 18–22 November menghasilkan penangkapan besar, yakni 1.590 warga negara asing yang masuk Myanmar secara ilegal. Militer juga menyita 2.893 komputer, 21.750 ponsel, 101 receiver Starlink, serta material industri yang dipakai untuk operasi perjudian dan penipuan daring. Mereka yang ditangkap berasal dari berbagai negara di Asia, Afrika, dan Timur Tengah.
Capaian dan Fokus Utama Operasi Anti Scam Myanmar
Wilayah Shwe Kokko dikenal sebagai basis sindikat penipuan yang menargetkan korban global, termasuk modus asmara dan penipuan bisnis. Dalam operasi anti scam Myanmar, hampir 150 bangunan yang digunakan sebagai basis operasi kriminal dihancurkan. Militer menyebut sebagian jaringan dilindungi kelompok bersenjata oposisi, namun operasi baru dilakukan setelah wilayah tersebut berhasil direbut kembali.
Tokoh di Balik Jaringan
Shwe Kokko dikaitkan dengan She Zhijiang, pria berkewarganegaraan ganda China–Kamboja yang lama dituding sebagai gembong kejahatan transnasional. Ia mengelola perusahaan Yatai dan disebut mengubah kawasan perbatasan menjadi pusat kejahatan global, mulai dari perjudian ilegal hingga penipuan daring. She ditangkap pada 2022 dan baru-baru ini diekstradisi, sementara wilayah yang terkait dengannya menjadi fokus utama operasi anti scam Myanmar.
Dampak Lebar dan Motif Politik
Sejak kudeta 2021, wilayah perbatasan Myanmar yang minim pengawasan berubah menjadi tempat subur bagi pusat scam dan perjudian. Ribuan orang dari luar negeri diduga dipaksa bekerja di kompleks-kompleks itu. Penindakan militer yang dimulai pada Februari banyak dikaitkan dengan tekanan China, yang geram karena warganya menjadi pelaku sekaligus korban penipuan lintas negara.
Eskalasi dan Penindakan Tambahan
Selain Shwe Kokko, operasi besar juga dilakukan di KK Park yang menjadi target lebih dulu. Di lokasi itu, militer menangkap lebih dari 2.000 orang, sementara aksi tambahan bulan lalu dinilai sejumlah pemantau sebagai propaganda untuk meredam tekanan internasional namun tetap menguntungkan jaringan sekutu milisi lokal.
Aksi Tegas dan Kelanjutan Operasi Anti Scam Myanmar
Dalam salah satu laporan resmi, militer menyatakan: “Myanmar sangat menekankan pemberantasan penipuan daring dan perjudian daring, yang menimbulkan ancaman serius terhadap mata pencaharian dan keselamatan masyarakat di seluruh dunia.” Dibantu otoritas lokal, operasi diklaim terus dilakukan untuk mencegah aktivitas illegal dan mengosongkan wilayah dari WNA yang tinggal secara tidak sah.
Kerugian Global dan Signifikansi
Menurut estimasi kawasan, korban penipuan di Asia Tenggara dan Timur kehilangan hingga puluhan miliar dolar setiap tahun. Kompleks scam lintas negara telah menghasilkan miliaran dolar melalui perdagangan manusia dan eksploitasi digital. Operasi anti scam Myanmar kini menjadi salah satu penindakan terbesar di kawasan, dan pemerintah menyatakan akan terus memperluas penggerebekan di titik-titik yang dicurigai.
