RADAR69.ID – Jakarta, Tanggul Baswedan di Jati Padang jebol akibat derasnya aliran air dari Kali Pulo setelah hujan deras mengguyur Jakarta pada Kamis (30/10/2025). Akibatnya, 10 RT di kawasan tersebut terendam dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter dan 190 jiwa terdampak.
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kelurahan Jati Padang, Yandi Trisandi, menjelaskan jebolnya tanggul dipicu curah hujan tinggi, debit air meluap, dan kondisi tanggul yang keropos. “Karena aliran air kali yang deras, maka itu tanggul bisa jebol meskipun sudah dipasang tambalan berupa karung pasir,” kata Yandi.
Baca Juga: Dramatis! Pekerja Diselamatkan Setelah 11 Jam Terjebak Reruntuhan Menara Bersejarah di Roma
Perbaikan Darurat Setelah Tanggul Baswedan di Jati Padang Jebol
Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Selatan langsung memasang kayu dolken dan karung pasir untuk menahan aliran air sebagai langkah darurat. Namun, akses menuju lokasi sulit karena banyak bangunan di pinggir kali dan kondisi medan yang dalam.
“Melihat dari geografisnya kita aksesnya susah, kalau mengambil beko, banyak jembatan atau bangunan-bangunan yang di pinggir bantaran kali,” ucap Yandi. Ia menambahkan, material kini dikirim menggunakan alat manual atau gerobak.
Rencana Pembangunan Turap Permanen
Kepala Sudin SDA Jakarta Selatan, Santo, memastikan pihaknya akan membangun turap permanen sebagai solusi jangka panjang setelah tanggul Baswedan di Jati Padang jebol. “Jadi, untuk jangka panjangnya memang akan dilakukan penurapan yang permanen,” ujarnya.
Warga pun meminta agar tinggi turap permanen nanti lebih dari 3 meter, mengingat tanggul lama tidak cukup menahan debit air. “Kemarin warga banyak ini mengusulkan di atas tiga meter, minimal 3,5 meter itu,” kata Yandi.
Gubernur Pramono Tinjau Lokasi Tanggul Baswedan di Jati Padang Jebol
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meninjau langsung lokasi tanggul Baswedan sepanjang 40 meter di aliran penghubung Kali Pulo. Dalam kunjungannya, Pramono menyampaikan rencana penanganan jangka pendek dan jangka menengah panjang.
“Ada dua yang akan kita lakukan. Yang pertama, dalam jangka pendek, tanggul yang roboh kita perbaiki. Kurang lebih berapa meter? 40 meter. Supaya apa yang selama ini sudah dimanfaatkan atau dirasakan oleh masyarakat akan kembali lagi,” ujar Pramono.
Rencana Jangka Panjang Penanganan Tanggul Baswedan
Pramono menjelaskan bahwa kawasan Jati Padang merupakan daerah tangkapan air atau catchment area yang juga menjadi muara Kali Krukut. Karena itu, penataan tidak boleh parsial. “Karena daerah ini adalah catchment area dan salah satu muara dari Kali Krukut, maka harus ditangani secara menengah panjang. Nanti kami akan rumuskan apa yang akan dilakukan,” kata Pramono.
Ia menyebut ada lahan sekitar tujuh hektare yang akan disiapkan untuk proyek penataan terpadu berupa catchment area, rumah susun, dan area rekreasi. “Kurang lebih di sini ada area tujuh hektare. Area itu bisa menjadi catchment area sekaligus rumah susun dan tempat rekreasi,” ucapnya.
Kondisi Warga Usai Tanggul Baswedan di Jati Padang Jebol
Ketua RW 06 Jati Padang, Abdul Kohar, memastikan banjir kini sudah terkendali dan warga mulai beraktivitas normal. “Alhamdulillah, semuanya itu sudah dapat kita atasi bersama, baik dari kelurahan, sampai saat ini berarti tidak ada yang mengungsi,” ujarnya.
Meski begitu, warga berharap pembangunan turap permanen segera dilakukan agar kejadian tidak terulang kembali.
