RADAR69.ID – Jakarta, Bencana banjir longsor di Sumut menimbulkan dampak besar dengan laporan terbaru menyebut 116 orang meninggal dunia dan 42 masih hilang. Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan data tersebut dalam konferensi pers daring, seraya mengingatkan bahwa jumlah korban berpotensi bertambah karena masih ada wilayah yang belum dapat ditembus akibat longsor.
Baca Juga: Darurat! Banjir Besar Thailand Selatan Telan Banyak Korban
Banjir Longsor di Sumut: Data BNPB 116 Tewas dan 42 Hilang
“Yang pertama untuk Provinsi Sumatera Utara, per hari ini, per sore ini, kami mendata untuk seluruh Provinsi Sumatera Utara, korban meninggal dunia ada 116 jiwa, kemudian 42 jiwa masih dalam pencarian,” ujar Suharyanto.
Ia menegaskan sebagian area yang tertutup material longsor belum dapat dijangkau tim SAR.
“Tentu data ini akan berkembang terus karena… masih ada titik-titik yang belum bisa ditembus… mungkin juga ada korban jiwa manusia,” ucapnya.
BNPB mencatat sebaran korban meninggal dunia di tujuh kabupaten/kota:
- Tapanuli Utara: 11
- Tapanuli Tengah: 47
- Tapanuli Selatan: 32
- Kota Sibolga: 17
- Humbang Hasundutan: 6
- Kota Padangsidimpuan: 1
- Pakpak Bharat: 2
Untuk Mandailing Natal, belum ada laporan korban jiwa.
Dampaknya di Aceh serta Sumatera Barat
Selain Sumut, bencana hidrometeorologi juga melanda Aceh dan Sumatera Barat. Total korban meninggal akibat hujan ekstrem di tiga provinsi ini mencapai sedikitnya 127 orang, dengan puluhan lainnya masih hilang.
BMKG menjelaskan hujan ekstrem dipicu oleh Siklon Senyar, fenomena yang tergolong sangat jarang di dekat khatulistiwa. Peneliti BRIN Erma Yulihastin menyebut siklon tersebut sebagai kejadian langka yang memicu intensitas hujan abnormal.
Walhi menilai daya rusak bencana meningkat karena kerentanan lingkungan dan masifnya aktivitas ekstraktif di sejumlah daerah.
Lumpuhkan 10 Kabupaten/Kota, Jalur Darat Banyak Terputus
Gubernur Sumut Bobby Nasution melaporkan bahwa 10 kabupaten/kota terdampak. Fokus pemerintah saat ini adalah membuka akses yang terputus, melakukan evakuasi, serta mempercepat suplai logistik.
“Untuk 8 kabupaten/kota sudah bisa ditembus bantuan kami lewat jalur darat, namun ada 2 kabupaten/kota belum bisa kami suplai… karena akses masih terputus total,” kata Bobby.
Dua helikopter disiagakan untuk suplai udara, sementara berbagai perlengkapan evakuasi telah dikirimkan, termasuk perahu karet, pompa, tenda, genset, dan starlink.
BNPB mencatat lebih dari 4.000 warga mengungsi, sementara 30 korban meninggal dunia tercatat khusus di wilayah Sumut dari laporan daerah.
Banjir Longsor di Sumut: Analisis Badan Geologi Soal Pemicu Bencana di Sibolga
Badan Geologi Kementerian ESDM mengidentifikasi sedikitnya tujuh faktor pemicu longsor besar di Sibolga, termasuk:
- curah hujan tinggi berkepanjangan
- tanah lapukan tebal dan mudah jenuh
- struktur batuan yang membentuk bidang gelincir
- pemotongan lereng tanpa penguatan
- drainase lereng buruk
- beban bangunan di kaki lereng
- banyaknya permukiman berada di toe slope
Kepala Badan Geologi Lana Saria menjelaskan bahwa granit Sibolga rentan mengalami block slide dan runtuhan lokal akibat pelapukan.
Kota Sibolga juga berada pada zona potensi gerakan tanah menengah–tinggi, yang menjelaskan tingginya risiko longsor ketika hujan ekstrem berlangsung.
Rekomendasi yang diberikan mencakup evakuasi radius 20–50 meter dari kaki lereng, pemeriksaan retakan, pemasangan rambu, perbaikan drainase, dan dalam jangka panjang relokasi bertahap bagi permukiman di zona sangat rawan.
Gempa Aceh Magnitudo 6,3
Di saat bersamaan, Aceh diguncang gempa bermagnitudo 6,3 yang berpusat di wilayah Simeulue. Guncangan menyebabkan belasan orang luka-luka, termasuk sejumlah atlet yang sedang mengikuti Pra PORA Karate.
“Kami berhamburan semua. Kantor DPR juga mengalami kerusakan ringan,” ujar Kepala BPBD Simeulue Zulfadli.
Total 12 orang terluka akibat kepanikan saat evakuasi dan runtuhan material. Sejumlah bangunan seperti masjid dan kantor pemerintahan mengalami kerusakan.
Banjir Longsor di Sumut dan Aceh Ganggu 799 Site Telekomunikasi
Banjir dan longsor juga memutus layanan telekomunikasi di Aceh, menyebabkan 799 site telekomunikasi mati akibat terputusnya listrik dan gangguan transmisi. Operator seluler kini mengupayakan pemulihan bertahap menggunakan genset, namun akses menuju beberapa titik masih terhambat.
Kementerian Komunikasi dan Digital memastikan pemantauan layanan terus dilakukan untuk menjaga stabilitas jaringan di wilayah bencana.
