RADAR69.ID – Jakarta, Pencarian korban longsor Tapanuli Selatan terus dilakukan di Kampung Duren, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, setelah bencana pada Rabu (26/11) menelan banyak korban. Berdasarkan data desa, 16 orang meninggal dunia dan 6 lainnya masih hilang, sementara tim SAR gabungan menggunakan alat berat untuk menyisir lokasi yang tertimbun material longsor dan banjir bandang. Lokasi ini menjadi salah satu titik paling terdampak di wilayah tersebut.
Baca Juga: Ngeri! Longsor Tapanuli Utara Tewaskan Puluhan Warga
Operasi Pencarian Longsor Tapanuli Selatan Diperluas
Upaya pencarian korban longsor Tapanuli Selatan dilakukan bersamaan dengan penanganan darurat di berbagai kabupaten yang terdampak banjir dan longsor. Data terbaru mencatat korban meninggal dunia di Sumatera Utara meningkat menjadi 172 orang, dengan ratusan warga terluka dan lebih dari 277 ribu penduduk terdampak.
Operasi pencarian difokuskan pada wilayah Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, hingga Sibolga, yang menjadi pusat kerusakan terparah. Kepala BNPB mengatakan:
“Sumatra Utara sekarang menjadi 166 jiwa meninggal dunia. Dalam satu hari ini bertambah menjadi 60 korban jiwa berkat operasi pencarian dan pertolongan oleh tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas.”
Sejumlah helikopter dan pesawat ringan dikerahkan untuk distribusi logistik serta akses menuju daerah yang masih terisolir.
Kerusakan Wilayah dan Dampaknya terhadap Warga
Kerusakan akibat longsor Tapanuli Selatan tidak hanya menimpa permukiman, tetapi juga menghancurkan banyak jalur transportasi vital. Jalur nasional Sibolga–Padang Sidempuan serta Sibolga–Tarutung putus total. Beberapa jembatan, termasuk Jembatan Pandan dan jembatan pada ruas Sibolga–Manduamas, terputus diterjang banjir.
Di Mandailing Natal, tujuh wilayah terisolasi dan hanya bisa dijangkau menggunakan alat berat atau lewat udara. Ribuan warga harus mengungsi karena rumah dan fasilitas umum rusak berat. Pembukaan akses dilakukan siang malam, namun medan longsoran yang dalam dan kondisi cuaca ekstrem memperlambat proses.
Sebaran Korban Longsor Tapanuli Selatan Terbaru
BPBD Tapanuli Selatan memperbarui data korban longsor Tapanuli Selatan menjadi 46 orang meninggal, 52 orang hilang, dan 38 luka berat. Korban paling banyak berasal dari Kecamatan Batangtoru dengan 31 orang meninggal, disusul Angkola Sangkunur sebanyak 9 orang.
“Upaya evakuasi masyarakat dan korban banjir serta longsor, sampai saat ini masih terus berlangsung,” ujar Bupati Tapanuli Selatan.
Sebanyak 4.766 warga telah mengungsi. Mereka ditampung di rumah kerabat, kantor kecamatan, madrasah, hingga balai pertemuan. Kerusakan material mencakup rumah, sawah, jaringan air bersih, irigasi, sekolah, serta akses jalan.
BPBD menyebut bencana ini berdampak pada 12 dari 15 kecamatan, termasuk Sipirok, Marancar, Angkola Barat, Angkola Selatan, Muara Batangtoru, Angkola Timur, Sayur Matinggi, Batang Angkola, hingga Tano Tombangan Angkola.
Koordinasi Bantuan dan Peringatan Dini
Tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan masih melakukan pencarian korban hilang dan evakuasi warga di wilayah yang rawan longsor. Logistik darurat berupa makanan, air bersih, tenda, dan bantuan medis terus disalurkan.
Pemerintah daerah mengingatkan warga untuk tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan berlanjut, dan potensi longsor susulan masih tinggi di sejumlah lokasi dengan kontur tanah labil.
