RADAR69.ID – Jakarta, Jumlah korban bencana sumatera akibat banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) terus meningkat seiring proses pencarian dan evakuasi yang berlangsung. Data BNPB hingga Senin (1/12/2025) malam mencatat total 604 orang meninggal, ratusan hilang, serta ribuan lainnya luka-luka dan mengungsi. Dalam pembaruan lain pada Selasa (2/12/2025), angka sementara kembali naik seiring ditemukannya korban tambahan di beberapa wilayah terdampak.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, “Korban jiwa untuk Sumut 217 jiwa yang meninggal dunia, kemudian 209 yang masih hilang.”
Baca Juga: Breaking! Gempa M 5.0 Guncang Nias Selatan, Warga Berhamburan
Sebaran Korban Bencana Sumatera di Aceh, Sumut, dan Sumbar
BNPB menjelaskan bahwa penyebaran korban bencana sumatera tersebar di puluhan kabupaten/kota.
Berikut rangkuman angka korban berdasarkan pembaruan resmi:
1. Aceh
- Meninggal: 96–156 jiwa
- Hilang: 75–181 jiwa
- Luka-luka: ±1.800 orang
- Kabupaten/kota terdampak: 11 dari total 18
“Aceh korban jiwa jadi 96 dan 75 hilang. Untuk Aceh yang terdampak yang ada korban jiwa, ada 11 Kabupaten/Kota,” ujar Suharyanto.
2. Sumatera Utara
- Meninggal: 217–283 jiwa
- Hilang: 169–209 jiwa
- Luka-luka: ±613 orang
Korban terbanyak ditemukan di Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Tapanuli Utara.
3. Sumatera Barat
- Meninggal: 129–165 jiwa
- Hilang: 114–118 jiwa
- Luka-luka: ±112–16 orang
Wilayah terdampak mencakup Agam, Padang Panjang, Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman, Solok, hingga Pesisir Selatan.
Kerusakan Infrastruktur Akibat Korban Bencana Sumatera
Selain korban jiwa, BNPB mencatat kerusakan masif pada fasilitas umum dan pemukiman. Data terkini menunjukkan:
- Rumah rusak berat: ±3.500 unit
- Rumah rusak sedang: ±4.100 unit
- Rumah rusak ringan: ±20.500 unit
- Fasilitas pendidikan rusak: 282–322 unit
- Jembatan rusak: 271–277 unit
Selain itu, jumlah pengungsi mencapai antara 570 ribu hingga 1 juta jiwa, tergantung pembaruan data harian.
Upaya Penanganan Korban Bencana Sumatera oleh Tim Gabungan
BNPB, TNI, Polri, Basarnas, dan pemerintah daerah terus melakukan operasi pencarian, pembukaan akses kawasan terdampak, serta distribusi logistik. Suharyanto menegaskan bahwa seluruh unsur bekerja 24 jam.
“Tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat operasi pencarian, pertolongan, logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak,” ujarnya.
BNPB menyebut beberapa wilayah di Aceh masih sulit dijangkau melalui jalur darat, termasuk Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang.
Dorongan Penetapan Status Darurat untuk Korban Bencana Sumatera
Seiring bertambahnya jumlah korban bencana sumatera, berbagai elemen masyarakat mendesak pemerintah pusat menetapkan status darurat bencana nasional. Beberapa wilayah dinilai sudah tidak mampu menangani logistik, penanganan medis, dan evakuasi secara mandiri.
“Kami mendesak Presiden RI segera menetapkan status darurat bencana nasional atas bencana besar yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujar salah satu perwakilan organisasi masyarakat sipil.
Pembaruan Terbaru: Korban Bencana Sumatera Capai 631–708 Jiwa
Dalam rilis lanjutan pada Selasa (2/12/2025), BNPB memperbarui angka:
- Meninggal: 631–708 jiwa
- Hilang: 472–499 jiwa
- Luka-luka: ±2.600 jiwa
- Terdampak: 1,5–3,2 juta jiwa
“Data yang tampil data ter-update,” kata Abdul Muhari, Kapusdatin BNPB.
Penambahan angka terjadi karena ditemukannya korban baru dari daerah yang sebelumnya sulit diakses dan pembaruan laporan kabupaten/kota.
