RADAR69.ID – Jakarta, Seorang wanita terikat Pemalang bernama Kusumawati (37) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan–kaki terikat dan kepala tertutup plastik di sebuah rumah kosong di Perumahan Kota Bale Agung, Desa Saradan. Korban sebelumnya menghilang sejak Sabtu dan baru ditemukan pada Minggu malam.
Kronologi Awal Hilangnya Wanita Terikat Pemalang
Adik korban, Ervan Fauzi, menyebut kakaknya terakhir terlihat pada Sabtu siang setelah mengantar dan menjemput anak bungsunya sekolah. Korban kemudian pamit keluar rumah dengan alasan membeli kado namun tak kunjung kembali.
“Terus katanya izin keluar beli kado. Tidak tahu untuk apa kadonya,” ujar Ervan.
Ia mengaku harus menunggui dua anak korban yang masih kecil karena suami korban bekerja di luar negeri.
Keluarga sempat mencari ke berbagai tempat dan mencurigai korban berada di rumah seorang pria bernama Slamet (SR), tetangga mereka dari Desa Lawangrejo, yang memiliki rumah kosong di perumahan tersebut.
Penemuan Jenazah dan Olah TKP
Saat keluarga tiba di lokasi, rumah sudah ramai warga. Korban ditemukan dalam posisi meringkuk di kamar mandi dengan tangan dan kaki terikat tali plastik serta kepala dibungkus plastik.
“Saya lihat dari video saudara, sudah meringkuk, tangan terikat, kaki terikat, dikasih plastik,” kata Ervan.
Polisi yang datang ke lokasi menemukan kondisi rumah bagian belakang rusak pada bagian atap, diduga dijebol pelaku untuk kabur.
Kasat Reskrim AKP Johan Widodo membenarkan kondisi korban saat ditemukan.
“Saat ditemukan, jasad dalam keadaan tangan dan kaki terikat tambang plastik, kemudian kepala terbungkus plastik,” ujar Johan.
Penyelidikan Polisi Terkait Wanita Terikat Pemalang
Polisi sudah mengantongi identitas terduga pelaku dan masih melakukan pengejaran. Hingga kini, SR belum ditemukan.
Johan menegaskan terdapat indikasi kuat tindak pidana berdasarkan kondisi TKP.
“Kalau melihat TKP, memang ada indikasi tindak pidana,” katanya.
Polisi menemukan sandal diduga milik pelaku dan bekas darah di kasur lipat di kamar depan. Jenazah korban juga telah diautopsi untuk memastikan penyebab kematian.
Dari hasil pemeriksaan medis awal, korban diperkirakan sudah meninggal sekitar 12 jam sebelum ditemukan.
“Dari pemeriksaan dokter, diperkirakan meninggal sudah 12 jam sebelum penemuan itu,” ujar Johan.
Keterangan Saksi dan Dugaan Motif
Salah satu saksi, Tedi, mengaku menjemput SR di rumah sakit lalu mengantarnya ke rumah tersebut. Namun SR tidak keluar lagi setelah masuk rumah.
“Saya nunggu di depan sampai beberapa jam, dia tidak keluar-keluar,” kata Tedi.
Tak lama kemudian, keluarga korban masuk dan menemukan korban sudah meninggal.
Beberapa warga menyebut adanya isu dugaan utang dan kemungkinan perselisihan pribadi antara korban dan pelaku, namun polisi menegaskan motif masih dalam pendalaman.
Pemakaman Korban dan Harapan Keluarga
Jenazah Kusumawati dimakamkan pada Senin sore setelah proses autopsi. Tangis keluarga pecah saat jenazah tiba di rumah duka.
Adik korban, Irfan, berharap pelaku segera ditangkap.
“Kami berharap, pelaku segera diamankan dan dihukum seberat-beratnya,” ujarnya.
Korban meninggalkan dua anak berusia 11 dan 9 tahun, sementara suaminya telah lima tahun bekerja di luar negeri.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan sambil terus memburu terduga pelaku SR.
